Kamis, 28 November 2013

Komposisi Unsur Hara dalam Pupuk

1.Urea
Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2. Kandungan N total dalam pupuk urea adalah 46 %. Artinya setiap 100 kg Urea, di dalamnya terkandung 46 kg unsur hara N (Nitrogen). 
 
2.SP 36
SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5( phospat) adalah 36 %.Artinya setiap 100 kg SP36 didalamnya terkandung 36 kg unsur hara P dalam bentuk P2O5(Phospat).
 
 3.NPK
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, Phosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan Kalium 15 % dalam bentuk K2O.Artinya setiap 100 kg NPK didalamnya terkandung 15 kg unsur N dalam bentuk NH3, 15 kg Phosfor dalam bentuk P2O5 dan 15 kg Kalium dalam bentuk K2O. Perbandingan yang sering dipakai dalam pembuatan pupuk NPK ini adalah 16:16:16 artinya analisis pupuk yang dipakai adalah N = 16,P = 16,K = 16.
 
4.KCl
Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal.Kandungan unsur hara dalam pupuk KCl adalah 60% K2O.Artinya setiap 100 kg pupuk KCl didalamnya terkandung 60 kg unsur hara K2O dari total kandungan. 
 
5.ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Pupuk ZA mengandung belerang(S) 24 % dan nitrogen(N) 21 %.Artinya setiap 100 kg pupuk ZA didalamnya terkandung 24 kg unsur hara S dan 21 kg unsur hara N. Perbandingan bahan dasar yang sering dipakai adalah 1:2.Artinya analisis pupuk yang digunakan yaitu S=1 dan N=2.
 
6.ZK
Pupuk ZK adalah pupuk tunggal dengan kandungan K2O sebesar 50 %.Artinya setiap 100 kg pupuk ZK didalamnya terkandung 50 kg unsur hara K2O. 
 
7.MgO
Pupuk Magnesium atau yang lebih dikenal sebagai KIESERITE, tergolong pupuk tunggal yang manfaatnya mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kandungan unsur hara Magnesium dalam pupuk ini sebesar 30%. Artinya setiap 100 kg pupuk MgO didalamnya terkandung 30 kg unsur hara Magnesium. 
 
8.Burat
Pupuk Burat ( Na2B4O75H2O) adalah suatu bahan kimia berupa tepung yang mudah dilarutkan.Kandungan unsur hara di dalam Burat adalah 45% Boron Oksida ( B2O3) ,20% Natrium Oksida (Na2O),35 % Kadmium (Cd).Artinya setiap 100 kg pupuk burat di dalamnya terkandung 45 kg unsur hara B2O3, juga terkandung 20 kg unsur hara Na2O dan yang terakhir adalah terkandung 35 kg unsur hara Cd.
 
9.Pupuk Kandang Sapi
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir.Komposisi dan kandungan pupuk kandang sapi adalah Kadar air (24,21%), Nitrogen (1,11%), Karbon Organik (18,76%), C/N Ratio (16,90%), Fospor (1,62%), dan Kalium (7,26%).Artinya setiap 100 kg pupuk kandang sapi tersebut didalamnya terkandung kadar air sebanyak 24,21% , terkandung 1,11 kg unsur hara N, terkandung 18,76 kg Karbon organik, terkandung 16,90% C/N ratio,terkandung 1,62 kg unsur hara Fospor dan yang terakhir terkandung 7,26 kg unsur hara Kalium.Dalam pembuatan pupuk kandang sapi perbandingan bahan dasar yang sering digunakan petani antara unsur hara N dan K adalah 3:1.Artinya dalam pembuatannya menggunakan analisis pupuk N= 3 dan K = 1.
 
 10.Fertiphos
Fertiphos adalah pupuk majemuk yang mengandung P2O5 ( 20% ) , MgO ( 3% ) , S ( 1% ) , B2O3 ( 0,2% ) , CaO ( 32% ).Artinya setiap 100 kg pupuk Fertiphos tersebut didalamnya terkandung 20 kg unsur hara Fosfor dalam bentuk P2O5 , 3 kg unsur hara Magnesium, 1 kg unsur hara belerang (S) , 0,2 kg unsur hara B2O3 , dan yang terakhir juga terkandung 32 kg unsur hara CaO. 
 
11.Dolomit
Dolomit merupakan zat kapur yang difungsikan sebagai pupuk yang berbentuk serbuk berwarna kekuningan.Dikenal sebagai bahan untuk menaikkan pH tanah.Dolomit adalah sumber Ca ( 32% ) dan Mg ( 18% ).Artinya setiap 100 kg pupuk dolomit tersebut terkandung 32 kg unsur hara Ca ( Kalsium ) dan 18 kg unsur hara Mg ( Magnesium ). 
 
12.TSP
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4).Kandungan kadar P2O5 pupuk ini adalah 46%.Artinya setiap 100 kg pupuk TSP didalamnya terkandung 46 kg unsur hara P2O5.


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous,2012.Komposisi dan Kandungan Unsur Hara.
Anonymous,2012.Pupuk ZA dan Komposisi Penyusunnya.
Anonymous,2012.Kandungan pupuk dolomit.
Nurmadani,2012.Macam-macam Pupuk Tunggal beserta Kandungannya.
Nurmadani,2012.Pupuk ZK
Yusuf,2012.Kandungan Hara Pupuk Kandang.

Minggu, 24 November 2013

Pupuk Daun Gandasil D dan Gandasil B

Gandasil D dan Gandasil B merupakan pupuk foliar yang banyak digunakan penggemar tanaman hias dan tanaman buah. Diproduksi oleh PT. Kalatham Corporation. Pakar nutrisi tanaman sering merekomendasikan Gandasil untuk pemupukan tanaman. Kami juga menggunakannya di kebun, diberikan untuk tanaman hias dan tanaman buah.

Nutrisi Yang Terkandung Dalam Gandasil D

Nitrogen (N) = 20%
Fosfat (P205) = 15%
Kalium (K20) = 15 %
Magnesium (MgSO4) = 1%
Sisanya adalah unsur dan senyawa seperti Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Kobalt (Co), Seng (Zn), juga vitamin untuk menunjang pertumbuhan tanaman Aneurine, Lactoflavin dan Nicotinamide, prosentase nutrisi selain nutrisi utama tidak dideskripsikan dalam informasi produknya.
Gandasil D cocok digunakan pada fase vegetatif, saat tanaman dalam masa pertumbuhan dan pemulihan setelah berbuah. Makna D dari Gandasil D adalah daun, dengan pemberian pupuk ini maka pertumbuhan yang diutamakan adalah daun, terlihat dari kandungan Nitrogen (N) yang lebih dominan dibandingkan unsur dan senyawa lainnya.

Nutrisi Yang Terkandung Dalam Gandasil B

Nitrogen (N) = 6%
Fosfat (P205) = 20%
Kalium (K20) = 30%
Magnesium (MgSO4) = 3%
Nutrisi lainnya sama dengan Gandasil D, tidak disebutkan juga prosentasenya.
Gandasil B baik untuk digunakan pada fase generatif, makna B dari Gandasil B adalah buah. Kandungan Fosfat (P2O5) sebanyak 20% diperuntukkan untuk menunjang pembentukan tunas bunga dan kandungan Kalium (K2O) yang 2 kali lipat lebih tinggi daripada Gandasil D berguna untuk membentuk karbohidrat pada buah, apabila tanaman buah membentuk karbohidrat dengan baik, maka rasa buahnya akan terasa manis.
Magnesium (MgSO4) untuk tambahan energi membentuk bunga dan buah 3 kali lipat lebih tinggi daripada yang terkandung di Gandasil D. Kandungan Nitrogen (N) Gandasil B hanya 6%, karena fungsi utamanya bukan untuk membentuk daun.

Cara Aplikasi Gandasil

Menurut pabriknya Gandasil adalah pupuk foliar, artinya pupuk diberikan pada tanaman dengan cara dilarutkan pada air kemudian disemprotkan secara merata pada ranting dan daun. Selain sebagai pupuk foliar Gandasil juga bisa diaplikasikan sebagai pupuk tabur.

Gandasil Sebagai Pupuk Foliar

Pada petunjuk di kemasannya 10-30 gram gandasil dilarutkan dalam 10 liter air, dari pengalaman kami lebih baik gunakan 10 gram saja, karena lebih hemat dan efisien. Menurut petunjuk pabrik waktu penyemprotan 8-10 hari sekali, pilihlah yang 10 hari sekali. Jangan memberikan dosis melebih anjuran, frekuensi penyiraman juga jangan terlalu cepat, melanggar 2 hal tersebut akan berakibat negatif pada pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Karena ini adalah pupuk sintetis, gunakan sarung tangan, masker dan kacamata mulai dari mencapur larutan pupuk hingga menyemprotkan pupuk pada tanaman, jangan sampai terhirup dan tertelan, baik pupuk yang masih berupa powder maupun yang sudah dilarutkan.

Gandasil Sebagai Pupuk Tabur

Dari sebuah percobaan, saat kami memberikan Gandasil dengan cara ditaburkan pada perakaran pohon Tin yang ditanam dalam pot. Pohon Tin bisa tumbuh sebaik pohon Tin yang diberi pupuk NPK Mutiara. Dosis yang diberikan cukup setengah NPK Mutiara, jadi misalnya tanaman yang diberikan NPK Mutiara dosisnya 100 gram, maka jika diberi Gandasil cukup 50 gram. Frekuensi pemberian pupuk paling cepat setiap 3 bulan, jika terlalu sering malah akan berdampak negatif. Gandasil tidak menyebabkan batang dan daun terbakar jika terkena langsung, jika NPK Mutiara terkena batang atau daun akan mennyebabkan daun dan batang terbakar.
Cara aplikasi Gandasil D dan B sama saja, bedanya hanya periode penyemprotannya, Gandasil D untuk fase vegetatif sedangkan Gandasil B untuk fase generatif. Walaupun bisa diaplikasikan sebagai pupuk tabur dan cukup efektif, jika bisa mendapatkan pupuk tabur berkualitas macam NPK Mutiara, lebih baik gunakan NPK mutiara, pertimbangannya karena cost lebih tinggi. Gandasil digunakan sebagai pupuk tabur hanya sebagai alternatif, pada kondisi tidak bisa mendapatkan pupuk NPK berkualiatas.

Sumber: http://jurnalagrikultur.wordpress.com/2013/07/14/pupuk-daun-gandasil-d-dan-gandasil-b/

Macam-macam Simpul / Tali Temali

Macam macam simpul (tali temali)

1.8 knot / simpul 8














2.water knot / simpul Pita










3.girth hitch knot / simpul Jangkar










4.double fisherman knot / Dobel Nelayan










5.Perusik Knot / Simpul Perusik









6.Bowline Knot / Simpul Kambing










7.Bunny Ears Knot / double 8












8.clove hitch / simpul pangkal










9.buterfly knot / Simpul kupu-kupu














macam macam simpul dalam pramuka, macam macam simpul tali temali, macam macam simpul tali sepatu, macam macam simpul dan fungsinya, macam macam simpul tali pancing, macam macam simpul dasi, artikel macam macam simpul, kumpulan macam macam simpul, teknik tali temali, artikel tali temali, tali temali pdf, tali temali pecinta alam, tali temali pramuka, materi tali temali, makalah tali temali, tali temali kapal 


Sumber:  http://ilmupendakigunung.blogspot.com/2013/03/macam-macam-simpul-tali-temali.html

Kamis, 21 November 2013

Lean Manufacturing

Kerjakan HANYA Apa Yang diinginkan / dibayar KONSUMEN

atau

Kerjakan HANYA yang memiliki ADDED VALUE

Rabu, 20 November 2013

Cara Membuat VCO (Virgin Coconut Oil) artikel-01

Cara Membuat VCO Cara Basah atau Metoda Fermentasi. Berikut ini teknologi pembuatan virgin coconut oil atau minyak kelapa murni tanpa pemanasan, non enzimatis (tanpa penambahan bahan kimia). Video cara membuat vco diatas cukup detil, selamat menikmati semoga menambah ilmu kita.
Kelapa telah lama dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai bahan pangan maupun manfaat lainnya. Saat ini pemanfaatan kelapa lebih berkembang dengan pembuatan kelapa menjadi VCO atau minyak kelapa murni.
Minyak kelapa murni ramai diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan.
Minyak kelapa murni diyakini memiliki sejumlah khasiat untuk menjaga kesehatan manusia seperti mengurangi gejala salah cerna makanan, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan membantu pencegahan infeksi bakteri, virus serta jamur.
Minyak kelapa murni (VCO) dipercaya mengandung antioksidan dan vitamin E yang bisa membantu mencegah penyakit kanker. Minyak ini juga diyakini baik untuk menjaga kesehatan kulit agar tetap lembut dan halus serta mengurangi resiko terkena kanker kulit.
Pengolahan VCO dapat dilakukan dalam skala rumah tangga terutama oleh para petani.
Dengan metode sederhana, alat dan investasi yang terjangkau oleh petani, hasil olahan dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi dengan prospek pasar yang cukup menjanjikan, sehingga diharapkan pengolahan ini dapat meningkatkan pendapatan petani.
Teknologi untuk memproduksi VCO sangatlah beragam. Salah satunya adalah dengan pengolahan cara basah atau fermentasi, tanpa pemanasan dan enzimatis atau bahan pembantu kimia.
Pengolahan ini dilakukan menggunakan teknologi dan alat sederhana.

Cara Membuat VCO

Persiapan Membuat VCO
Untuk mendapatkan hasil yang baik, harap diperhatikan hal hal sebagai berikut:
  • Pertama pemilihan bahan baku. Kelapa yang baik untuk dijadikan bahan baku memiliki ciri sabut berwarna coklat, belum tumbuh bahan tunas, masih mengandung air kelapa sehingga bila diguncangkan terdengar suara gemercik air. Sebaiknya buah kelapa yang digunakan berusia 10-12 bulan. Setelah dipetik, buah kelapa tersebut didiamkan atau diangin-anginkan paling sedikitnya selama dua minggu.
  • Kedua, pastikan peralatan yang digunakan terjamin kebersihannya, karena proses pengolahan VCO harus dilakukan dalam ruangan yang bersih.
Bahan yang dibutuhkan antara lain
  • Kelapa 15 butir
  • Kapas bersih 0.25 Kg
  • dan Kertas Tissue.
  • Peralatan yang dibutuhkan antara lain
  • Corong ukuran besar dan sedang
  • Pisau
  • Pengaduk santan
  • Baskom ukuran besar dan sedang
  • Sendok sayur
  • Saringan ukuran besar dan sedang
  • Gelas ukur
  • Parutan kelapa
  • Kantong plastic bening
  • Selang kecil
  • Gayung air
  • Ember
  • Kain lap
  • Peralatan yang disebutkan diatas dapat diganti dengan peralatan lain yang berfungsi sama dan sudah tersedia di rumah.
Cara pembuatan VCO / Virgin Coconut Oil / Minyak Kelapa Murni
Kelapa dikupas sabut dan tempurungnya kemudian dibersihkan lapisan luar atau kulit arinya. Gunakan pisau untuk mengerik daging buah tipis-tipis.
Belah butiran kelapa dan cuci dengan air bersih lalu tiriskan.
Parut belahan kelapa menggunakan alat parut.
Parutan kelapa langsung diambil santannya, apabila tertunda selama lebih dari 30 menit akan beresiko menemui kegagalan.
Tuang air bersih sebanyak 4-6 liter kedalam parutan kelapa, aduk sampai rata sambil diremas-remas agar santan terkuras keluar.
Peras parutan kelapa hingga santan keluar. Pemerasan dapat juga dilakukan dengan menggunakan kain.
Masukkan santan ke dalam toples, lalu tutup rapat dan diamkan selama satu sampai dua jam hingga terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan bawah berupa air dan lapisan atas berupa santan.
Pisahkan santan dari air menggunakan gayung atau selang.
Selanjutnya aduk sampai merata selama 30 menit dengan cara diputar-putar. Putar ke kiri antara 2-3 menit, lalu putar ke kanan dengan waktu yang sama 2-3 menit juga.
Pada setiap pergantian arah putaran selingi dengan gerakan mengocok. Gerak putaran ini membutuhkan kecepatan yang stabil.
Selain menggunakan alat pengocok tangan, dapat pula dilakukan denga mixer.
Masukkan santan ke dalam toples tertutup dan diamkan atau fermentasikan selama 8-12 jam.
Setelah 8-12 jam akan terbentuk tiga lapisan, yaitu lapisan bawah berupa air, lapisan tengah berupa galendo, dan lapisan atas berupa minyak.
Pisahkan minyak dari lapisan air dan galendo.
Kemudian minyak disaring menggunakan alat yang terbuat dari corong dimana seperempat bagian dari corong sampai ujung bawah corong tersebut sudah disumbat dengan kapas.
Hubungkan bagian bawah corong ke toples penampung dan tutup dengan kantong plastik bening sampai proses penyaringan selesai.
Minyak yang telah tersaring merupakan VCO berkualitas tinggi dengan cirri-ciri antara lain warna minyak bening kristal tidak berbau dan tidak berasa kecuali aroma khas buah kelapa segar.
Sebelum dipasarkan, VCO biasanya dikemas dalam botol. Karena itu kemas minyak dalam botol dan segel untuk menjaga kesegarannya.
Minyak kelapa murni dalam botol ini telah siap untuk dipasarkan.
Peluang Usaha Virgin Coconut Oil
Saat ini VCO mempunyai pasar yang makin luas dengan meningkatnya kesadaran kesehatan, VCO menjadi salah satu alternatif sebagai supplemen makanan sehat yang makin diminati. Pasar ekspor juga terbuka lebar.
Dalam satu bulan dapat diproduksi sekitar 60 liter VCO.
Untuk itu diperlukan biaya bahan sebesar Rp 2,992,500 dengan rincian:
  1. Biaya peralatan sebesar Rp 192,000. Peralatan ini dapat dipakai selama 4 bulan, sehingga setiap bulan biaya peralatannya adalah sebesar Rp 48,000.
  2. Untuk biaya produksi selama 1 bulan adalah sebesar Rp 3,040,500, biaya tersebut diperoleh dari biaya peralatan Rp 48,000 ditambah dengan biaya bahan sebesar Rp 2,992,500.
Harga VCO bervariasi tergantung mutu, dengan asumsi harga jual VCO rata-rata sebesar Rp 60,000/liter maka didapatkan penghasilan sebesar Rp 3,600,000.
Sehingga keuntungan yang diperoleh selama satu bulan adalah sebesar Rp 559,500.
Sebagai salah satu produk olahan kelapa, pembuatan VCO dapat dilakukan menggunakan teknologi sederhana dan membutuhkan modal yang kecil. Namun demikian hasil yang didapatkan cukup besar dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.
Demikian sekelumit tulisan cara membuat vco, ternyata cukup sederhana dan sebagian peralatan sudah tersedia di dapur.

Sumber:  http://vco-id.com/cara-membuat-vco-virgin-coconut-oil/

Selasa, 19 November 2013

Cara Fermentasi Jerami untuk Pakan Ternak Domba/Kambing


BAHAN DAN UKURAN:
  • 1000 Kg  : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa), dipilih yang sudah kering
  • 20-25 Lt      : tetes bila tidak ada dapat diganti gula
  • 6-7 Lt          : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
  • 5-6 Kg         : Urea untuk menambah kandungan protein makanan
  • 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah



PERALATAN:
  • Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
  • Alat pemotong sabit atau sejenisnya
  • Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
CARA MEMBUAT
  1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
  2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
  3. Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
  5. Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
  8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
  9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN:
  • Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: bobot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
  • Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
KETERANGAN:
  • Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
  • Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
  • Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam 

Sumber:  http://usahamapan.wordpress.com/

15 Great Grow Tips for Nutrient Film Technique (NFT) Hydroponics Systems


NFT stands for Nutrient Film Technique. It was developed in England during the 1970s as a way of giving plants' roots constant access to water, nutrients and the all-important oxygen! Plants grow in a shallow 'film' of moving nutrient solution. You can grow anything from lettuce to tomatoes and cucumbers in NFT (with the right plant supports!) and the results can be very impressive indeed. What's more, there's little or no growing media involved which can seriously cut down on your regular costs as a grower. 

  

Here are 15 great tips for growing in NFT systems (especially NFT Gro-Tanks) - all learned through blood, sweat and tears!

  1. Dial in your growing environment! Of course, this is something that all growers need to do, but it's especially important for those using NFT. Why so? Well, no growth media around the root zone means less insulation so less protection from extremes in temperature.
  2. As with all hydroponic growing applications, the temperature of your nutrient solution is crucial. Try to keep your nutrient solution at around 65°F for high levels of dissolved oxygen and optimum nutrient uptake.
  3. Many NFT growers start their plants in 3" rockwool starter blocks and place these directly into the grow tray through neatly cut squares in the Correx. If you go don't this route make sure that the ridges at the bottom of the cube are in line with the nutrient flow, not perpendicular to it. Otherwise your nutrient flow will be unduly impeded.
  4. Plants grown indoors under lights will take up water at a greater rate than they take up nutrient. Over time the EC (CF) of the solution will rise. Regularly top up your tanks with water or 50% strength nutrient solution. Keep your top up nutrient solution in a separate barrel rather than using water straight from the tap.
  5. Maintain the pH of your nutrient solution at around 5.8 - 6.2. Check regularly as it can rise as the plants feed. It's okay to turn your pumps off for half an hour while you adjust your nutrient solution's pH and strength.
  6. As a general rule, drain your nutrient solution and replace with a fresh batch every 7 to 10 days for optimum yields. Obviously bigger tanks can get away with less frequent changes whereas bigger plants prefer more regular fresh nutrients.
  7. Do not let any light leak into the root zone. Ensure the holes in the Correx cover are just big enough for your plants to fit through. Cover the bases of your plants to prevent green algae forming - especially important if using rockwool cubes.
    Bare roots in a nutrient film technique (NFT) system.
  8. Thoroughly clean your tanks in between crops with a soap solution and rinse thoroughly.
  9. Use a half strength nutrient solution to start your plants off, moving to two thirds to full dosage rate (as detailed on the bottle) after the first nutrient solution change (about 7 - 10 days after planting).
  10. Take the opportunity to observe your plants' root growth directly by simply lifting up the Correx cover!
  11. Make sure you completely remove plastic wrapping from rockwool cubes or remove pots if using soil or coco. This allows the roots to access more oxygen.
  12. NFT is a bare rooted growing technique. When they start fruiting, all but the smallest of plants will need additional support, i.e. yoyo's or pea netting.
  13. Cut lengths of spreader mat long enough to allow an overhang of a few inches from the channel into the tank. No trickling water sounds!
  14. Don't crowd them! Plants grow incredibly fast in NFT Gro-Tanks - many growers are overwhelmed!
    Look for prolific root development like this before transplanting into an NFT system.
  15. Last but certainly not least-wait until roots are bursting out of your starter blocks before inserting them into your NFT system. This is absolutely crucial! Be patient - don't go transplanting at the first sign of roots. Use air pruning techniques to really make sure that the propagation media is full of roots before transplanting to your NFT system.


Sumber : http://www.just4growers.com/stream/hydroponic-growing-techniques/15-great-grow-tips-for-nutrient-film-technique-%28nft%29-hydroponics-systems.aspx

Membuat Larutan Nutrisi Hidroponik (Sederhana)

Bahan dan cara pembuatan Nutrisi Hidroponik Sederhana.

Bahan :

  1. Pupuk Urea…………………………………………….1000 gr.
  2. Pupuk KCL …………………………………………… 1000 gr.
  3. Pupuk NPK …………………………………………… 1000 gr.
  4. Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) ……………. 50 gr.

Peralatan :

  1. Ember ber Volume 20 Liter.
  2. Drum plastik ber volume 100 liter
  3. Timbangan digital
  4. Alat pengaduk
  5. Air sumur,  air sungai,
  6. Air PAM tidak diperkenankan kecuali yang sudah diendapkan selama 7 – 10 hari.


Cara membuat :

  • Masukkan semua bahan yang telah ditimbang kedalam ember volume 20 liter.
  • Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk – aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih mengkristal – tidak ada endapan
  • Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.
  • Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh( mencapai volume 100 liter.
  • Larutan Nutrisi siap digunakan.

Aplikasi :
Aplikasi larutan nutrisi kimia yang telah dibuat di atas bergantung pada jenis tanaman dan fase pertumbuhannya. 

Sebagai contoh pada fase pertumbuhan vegetatif tanaman mentimun, tomat, dan terong perlu penambahan pupuk Urea. Jenis pupuk Gandasil yang digunakan adalah Gandasil D, untuk pupuk Growmore – berwarna biru muda. Sementara untuk tanaman cabe komposisi tersebut diatas sudah sesuai

Pada saat tanaman memasuki fase pertumbuhan generatif , komposisi pupuk  Urea dikurangi sampai 50 % sehingga tinggal 500g. Sebaliknya komposisi pupuk NPK ditambah sampai 50 % hingga menjadi 1500g. Sementara untuk jenis pupuk Gandasil digunakan Gandasil-B, Growmore – berwarna merah jambu hingga tanaman berbuah sampai priode akhir.

Terima kasih  semoga bermanfaaat

Sumber:  http://usahamapan.wordpress.com/2013/08/11/membuat-larutan-nutrisi-hidroponik/

Herbisida Buatan Sendiri

RESEP 5in1 (Five in One) alias GUS BenSol



Resep ini bisa saja diberi nama Racun Rumput FiO, atau Racun Rumput GUS BenSol. FiO artinya Five in One, sedangkan Gus Bensol maksudnya Garam Urea Sabun serbuk Bensin dan Solar. Mungkin nama yang enak didengar adalah Racun Rumput GUS BenSol, biar keren dan mudah terkenal. Bagaimana?


Bahan-bahan yang diperlukan :
  1. Bensin 1 liter
  2. Solar 1 liter
  3. Garam 1 kg
  4. Urea 1 kg
  5. Sabun Serbuk 1 kg

 Cara membuat :
  1. Semua bahan-bahan di campur satu persatu, mulai dari bensin dan solar dalam satu wadah.
  2. Pada wadah yang lain kemudian garam dan urea serta sabun serbuk dicampur.
  3. Wadah satu yang berisi campuran bensin dan solar dicampurkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk-aduk dituangkan pada wadah kedua yang berisi campuran garam, urea dan sabun serbuk.
  4. Pengadukan dilakukan terus-menerus sampai campuran tadi menjadi larutan yang menyatu.
  5. Bahan racun rumput (FiO) Five in One alias GUS Bensol siap digunakan. Simpanlah pada wadah yang aman dan tertutup jauhkan dan hindarkan dari nyala api, karena bahan ini mudah terbakar.

Cara Penggunaan :
Cara penggunaan sama dengan penggunaan racun rumput lainnya. Yaitu kalau kita ingin menyemprot dengan pompa sprayer berisi 15 liter air campurkan sekitar 50 cc obat racun rumput FiO Gus Bensol ini. Kalau dirasa kurang hebat ditambah sedikit dosisnya juga bisa sampai sekitar 200 cc (atau satu gelas wadah aqua) dalam tangki sprayer 15 liter (ada juga tangki yang 16 sampai 18 liter).

Cara Membuat VCO (Virgin Coconut Oil) Artikel-02

CARA TERBARU MEMBUAT VCO (VIRGIN COCONUT OIL) YANG BERKUALITAS TINGGI

Yang bahas ini tentu saja sudah banyak... wong saya juga belajarnya dari blog orang kok.. he he
Cuma bedanya... saya disini juga akan cerita pengalaman saya ketika praktek membuat VCO yang katanya terbukti ampuh untuk melawan berbagai macam penyakit dan untuk kecantikan. Pokoknya soal manfaat VCO saya rasa agan-agan lebih tau deh!

 Sebelum saya praktek membuat VCO, saya membaca puluhan blog yang membahas tentang VCO. Banyak cara yang bisa di tempuh untuk membuat VCO. Bisa dengan pemanasan suhu rendah (dibawah 60 derajat), bisa dengan fermentasi (misalnya dengan ragi tempe), bisa dengan menggunakan minyak pemancing, dll.
Disini saya cuma ingin bahas satu cara yang menurut saya PALING EFEKTIF, EFISIEN dengan hasil kualitas sangat BAIK. Insya Allah kadar asam lauratnya lebih dari 50 % kalau kualitas kelapanya memang pilihan dan diproses dengan steril.
Langsung aja deh...
 1. Kelapa yang berjatuhan sendiri dikumpulkan dan disimpan ditempat teduh selama 1 bulan. Pilih kelapa yang sudah terdapat butul sedikit. Jangan yang butulnya besar karena kadar proteinnya sudah berkurang)
2. Setelah dikupas dan dicungkil, bersihkan kulit daging kelapa yang berwarna coklat agar hasilnya putih bersih.
3. Parut kelapa dan peras tanpa ditambahkan air.
4. Santan kental di kocok dengan mixer dengan kecepatan tinggi hingga sekitar 10 menit.
5. Diamkan selama 4-5 jam maka akan terbentuk tiga lapisan. yang paling atas adalah minyak, lapisan kedua adalah blondo, dan lapisan ketiga adalah air. Kemudian pisahkan antara air, belondo dan minyak.
6. Penyaringan dilakukan dengan 5 tingkat. Pertama menggunakan saringan anti karat, lalu menggunakan kain kasa, menggunakan kertas saring 2 kali, dan terakhir menggunakan kapas.
7. Kemas ke dalam botol atau kapsul. VCO siap dipasarkan.
8. Adapun belondonya dapat dipanaskan dengan suhu dibawah 60 untuk dibuat VCO dengan kualitas rendah. Ambil minyaknya, saring dan kemas.

Hasil yang pertama VCO dengan kualitas sangat baik. Jernih (tidak berwarna) dan dengan kadar asam laurat lebih dari 50 %. Dan yang kedua asam lauratnya kira2 diatas 25%. Standar internasional adalah minimal asam laurat 25%. Apabila kadar asam lauratnya kurang dari 25%, VCO dianggap kurang berkhasiat.



Mau coba membuat sendiri?
Nih, saya bocorin biaya produksinya.
Untuk menghasilkan 1 liter VCO dengan kualitas baik dibutuhkan 11-12 butir kelapa @ Rp.3000 X 11= Rp.33.000 (Harga kelapa di pasar)
Ongkos kupas, parut, meras, dll @ Rp.2000 X 11= Rp.22.000
Kemasan bisa disesuaikan
Jangan lupa hitung biaya transportasi untuk operasional dan biaya penyusutan barang.
Total biaya produksi untuk 1 liter minimal = Rp.60.000
Harga jual = Rp. 80.000
Ok deh... Selamat mencoba!




Sumber: http://www.batrisyiaherbal.com/2012/04/cara-membuat-vco.html

Cara Membuat Sabun Herbal Berkualitas Tinggi

Artikel ini saya buat menanggapi beberapa permintaan buyer sabun herbal saya. Saya menjual sabun berbahan dasar VCO kelapa hijau n bahan-bahan herbal lainnya. Beberapa buyer saya yang telah order berkali-kali meminta diajari cara membuat sabun herbal ala sabun saya. Biasanya saya menyempatkan mengirim mereka email berisi panduan cara membuat sabun herbal ala saya. Karena banyak yang meminta, mereka bilang ditempat mereka banyak usia produktif yang nganggur n mereka mau membuat usaha sabun herbal seperti saya. Oke lah.. Dari pada repot harus selalu mengirimi email pada orang-orang yang ingin belajar membuat sabun herbal, lebih baik saya buat artikelnya sehingga bukan hanya yang kenal saya, siapapun bisa membuat usaha sabun herbal yang sekarang sedang booming.

Kelebihan sabun herbal saya dibanding sabun biasa dipasaran:
  1. Hampir semua bahannya herbal kecuali lye (bahan dasar sabun)
  2. Tidak mengandung SLS (Sodium Laureth Sulfate). Bahaya SLS silahkan baca disini 
  3. Bahan pelarutnya adalah VCO kelapa hijau n minyak zaitun yang sudah sangat dipercaya manfaatnya untuk kecantikan n kesehatan kulit
  4. Menggunakan parfum sangat minim yang diyakini cukup terhapus oleh air bilasan sehingga tidak menimbulkan bahaya.
  5. Tidak menggunakan bahan pewarna n bahan kimia lain kecuali lye n parfum
  6. Dijamin halal. Tidak menggunakan minyak babi (lard).  Minyak babi biasa digunakan sebagai bahan dasar membuat sabun oleh produsen non muslim.
  7. Herbal additif (pepaya, alpukat, bengkoang, dll) ditambahkan berupa jus (bukan ekstrak) hingga lebih dari 30%
Nah sebelum kita mulai cara pembuatan sabunnya, saya mau cerita pengalaman saya dalam praktek membuat sabun herbal. Dulu saya taunya cuma 1 hal dalam hal persabunan yaitu bahwa campuran lye (NaOH) dengan minyak n lemak hasilnya adalah sabun.

Percobaan pertama:
Bahan 35% larutan lye & 75% minyak sawit.  Dengan cold process. Masa curing 1 bulan.
Hasilnya: Sabun keras bertekstur halus. Saya senang sekali. Teksturnya mirip sabun dipasaran. Tapi ketika saya pake mandi ternyata tidak berbusa meskipun tetap bersifat membersihkan.Mandi tanpa busa tidak enak rasanya.

Percobaan kedua:
Bahan 25% larutan lye & 40% VCO kelapa hijau, 35% minyak sawit.  Dengan cold process. Masa curing 1 bulan.
Hasilnya: Sabun berbusa banyak. Bravo! saya berjingkrak. Baru saya tau bahwa ternyata menambahkan VCO kelapa hijau sebagai bahan dasar sabun ternyata berpengaruh banyak terhadap busa sabun. Jangan ngetawain ya... Ma'lumlah saya khan bukan sarjana kimia. Jadi belum tau reaksi lye terhadap masing-masing minyak.
Saya senang sekali dengan busanya. Tapi... sayang, teksturnya lembek. tidak mau keras meski sudah curing 1 bulan. :'( Hiks...

Percobaan ketiga:
Bahan 25% larutan lye & 10% VCO kelapa hijau, 55% minyak sawit. SLS 10%.  Dengan cold process. Masa curing 1 bulan.
Hasilnya: Sabun berbusa banyak n tekstur sangat keras, mulus n halus. Tampilan bagus banget. Tapi saya sedih. Sabun ini tidak aman. Mengandung bahan kimia yang berbahaya. Saya ga berani pake, apalagi jual. Sabun ini di stop...!!!

Percobaan keempat:
Bahan 25% larutan lye & 40% VCO kelapa hijau, 35% minyak sawit.  Dengan hot process 100 derajat selama 2 jam. Masa curing 3 hari.
Hasilnya: Sabun berbusa banyak. Tekstur lebih keras. Hasil yang ini saya anggap lumayan n saya mulai tambahkan beberapa herbal lain.
Misalnya sabun pepaya, formula yang sudah 100% tadi saya tambahkan jus pepaya 2:1
begitupun dengan bengkoang, alpukat, dll
Sabun ini mulai saya jual online pada tanggal 21 Maret 2012
Harganya Rp.3000/pcs. Penjualan sabun herbal ini berjalan lancar hingga bulan Mei 2012.

Percobaan kelima:
Bahan 25% larutan lye & 30% VCO kelapa hijau, 15% minyak sawit, 20% minyak zaitun. Additifnya madu, jus pepaya n jus bengkoang. Bahan dasar 1 : 1 dengan additif. Dengan cold process. Masa curing 40 hari.
Hasilnya: Sabun berbusa banyak. Tekstur sangat keras, mulus n halus. Asumsi saya sabun ini sangat berkhasiat. Karena asam laurat dalam VCO kelapa hijau tetap utuh jika tanpa pemanasan. Khasiat minyak zaitunpun tetap utuh jika tanpa pemanasan. Saya coba mandi dengan sabun ini. Wow!!! Wonderful. Kulit lembut, segar, lembab, bercahaya, terasa sehat, dll. (mulai lebay nih... Hehe. Tapi asli ga bohong kok)
Hasil yang ini saya cobakan ke adik-adik saya.
Respon pertama berupa SMS dari adik saya yang ke3 "teh, eta sabun pemutih nya? Bagus amat kana kulit, jadi lembut jeung tambah cerah" Bahasa Rangkas tuh. Dapet sms begitu saya tambah semangat. 5 hari kemudian adik saya yang pertama datang "Teh, kamari aya nu nanya, 'Im pake naon mukana bagus amat ayeuna?' 'pake sabun Batrisyia. rek nyoba?' 'sabaraha hargana?' '25ribu. Pake heula bae. Mun bagus bayar. Mun teu bagus ulah dibayar.' Trus isukna si eta datang bayar 25rebu bari order deui. Jadi ayeuna Im kadieu rek order deui yeuh"
Sejak saat itu saya putuskan mempatenkan formula tersebut. Subhanallah. Sabun ini laris kayak kacang goreng. Beberapa rekan saya bingung.
"Kok kamu ceritakan formula sabunmu pada para pembelimu? Nanti mereka jadi sainganmu! Sabun herbalmu ga laku lagi." Saya mesem sambil bilang "Jalan rizki bukan hanya sabun herbal... Kalo hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya justru bangga & bahagia. Andaipun kemudian sabun herbal saya jadi ga laku, saya akan ganti lagi dengan sesuatu yang baru. Dan saya juga insyaAllah akan selalu bagi-bagi cerita lagi... Jalan masih panjang, semua bisa berakhir baik dengan ijin Allah. Amiin

SELESAI DEH CERITANYA.


Membuat Sabun Herbal Batrisyia:
Bahan-Bahan yang dibutuhkan :
35% larutan lye 
30% VCO kelapa hijau
15% minyak sawit
20% minyak zaitun.
Total 100 %
Additifnya madu, jus pepaya n jus bengkoang sejumlah bahan dasar. 1 : 1
                                                                            
Jus Pepaya & Bengkoang (dijus tanpa menambahkan air sedikitpun, karna kadar air dapat membuat sabun lembek)
5 cc fragrance
(Proses Pada Suhu ruangan)
Alat-alat yang dibutuhkan :
  1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH saja
  2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH saja.
  3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun.
  4. Botol plastik - Untuk wadah air.
  5. Timbangan dapur
  6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH
  7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH
  8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH
  9. Wadah dari apa saja - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.
  10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
  11. Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan.
  12. Cetakan.
  13. Mixer kue
Cara pembuatan : 
Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong. Hasilnya sabun yang bulat. 

Gunakan masker dan kacamata. Timbang air hangat dan lye 2:1 2 air hangat : 1 lye, Larutkan lye ke dalam air hangat (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke lye karena dapat menyebabkan letupan yang apabila terkena mat bisa buta jika terkena kulit bisa terbakar. Tuangkan lye ke dalam air hangat sedikit demi sedikit. Aduk hingga larut. Pertama-tama larutan akan panas mengepul dan berwarna keputihan. Uapnya jangan terhirup karena sangat berbahaya. Setelah larut semuanya, simpan di tempat yang SANGAT aman. Dengan hati hati tuangkan larutan lye  ke dalam minyak, mixer pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Setelah 15 menit hentikan mixer dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
Pada saat “trace” tadi tambahkan jus herbal & parfum. Mixer beberapa detik kemudian hentikan. Tunggu 30 menit sambil sesekali diaduk manual dengan sendok.
Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan selama 40 hari untuk masa curing. 

Selamat mencoba n semoga menjadi wirausahawan yang sukses. Amiin. 
Selesai

Sumber : http://www.batrisyiaherbal.com/2012/10/cara-membuat-sabun-herbal-berkualitas.html